China Memiliki Cara Untuk Menghadapi Gelombang Kedua Tarif Impor Tinggi AS
China Memiliki Cara Untuk Menghadapi Gelombang Kedua Tarif Impor Tinggi AS
Pemerintah
China telah menegaskan dan menyiapkan aksi balasan terhadap gelombang
kedua kebijakan tarif impor yang diterapkan Amerika Serikat (AS), Pada
kamis hari Kamis kemarin, hal ini disampaikan Menteri Liu Kun yang
menerangkan bahwa China menanggapi langkah-langkah AS dengan “cara yang
tepat”.
“Tentu saja, nilai impor barang-barang dari China tidak sama dengan nilai impor barang-barang AS. Kami akan mengambil langkah-langkah tersebut sebagai tarif sesuai dengan situasi ini,” jelas Liu Kun yang mengaku sedangkan berusaha untuk memastikan bahwa perusahaan yang beroperasi di negara tersebut tidak terjabak dalam situasi yang merugikan.
Dia menegaskan bahwa langkah yang diambil tetap mengedepankan perusahaan asal China, sehingga tidak berdampak buruk. “Ketika mengambil langkah-langkah, kami sudah berusaha sekuat tenaga untuk tidak merugikan kepentingan bisnis asing di China. Itulah mengapa tindakan tarif kami di targetkan untuk menghindari dan mempengaruhi mereka sebanyak yang kami bisa,” ucapnya.
Liu juga menegaskah bahwa sejatinya China tidak ingin terlibat perang dagang dengan Amerika Serikat (AS). Tetapi faktanya ketegangan perdagangan antara AS dan China tersebut semakin memanas dan hal itu terlihat saat masing-masing pihak memberlakukan tarif 25% pada produk satu sama lain senilai USD50 miliar.
“Tentunya Tiongkok tidak ingin terlibat dalam perang dagang tersebut, Namun kami akan dengan lebih tegas lagi untuk menanggapi tindakan yang tidak masuk akal yang dilakukan oleh Amerika Serikat. Jika Amerika Serikat (AS) tetap dengan langkah-langkahnya ini, kami akan melakukan tindakan untuk melindungi kepentingan kami,” tuturnya seperti dilansir BBC.
Sambung dia mengatakan bahwa, sejauh ini, dampak dari deretan perdagangan pada ekonomi China tersebut belumlah signifikan. Namun ia menambahkan bahwa pengeluaran pemerintah akan ditingkatkan untuk mendukung pekerja yang terkena dampak tarif.
“Tentu saja, nilai impor barang-barang dari China tidak sama dengan nilai impor barang-barang AS. Kami akan mengambil langkah-langkah tersebut sebagai tarif sesuai dengan situasi ini,” jelas Liu Kun yang mengaku sedangkan berusaha untuk memastikan bahwa perusahaan yang beroperasi di negara tersebut tidak terjabak dalam situasi yang merugikan.
Dia menegaskan bahwa langkah yang diambil tetap mengedepankan perusahaan asal China, sehingga tidak berdampak buruk. “Ketika mengambil langkah-langkah, kami sudah berusaha sekuat tenaga untuk tidak merugikan kepentingan bisnis asing di China. Itulah mengapa tindakan tarif kami di targetkan untuk menghindari dan mempengaruhi mereka sebanyak yang kami bisa,” ucapnya.
Liu juga menegaskah bahwa sejatinya China tidak ingin terlibat perang dagang dengan Amerika Serikat (AS). Tetapi faktanya ketegangan perdagangan antara AS dan China tersebut semakin memanas dan hal itu terlihat saat masing-masing pihak memberlakukan tarif 25% pada produk satu sama lain senilai USD50 miliar.
“Tentunya Tiongkok tidak ingin terlibat dalam perang dagang tersebut, Namun kami akan dengan lebih tegas lagi untuk menanggapi tindakan yang tidak masuk akal yang dilakukan oleh Amerika Serikat. Jika Amerika Serikat (AS) tetap dengan langkah-langkahnya ini, kami akan melakukan tindakan untuk melindungi kepentingan kami,” tuturnya seperti dilansir BBC.
Sambung dia mengatakan bahwa, sejauh ini, dampak dari deretan perdagangan pada ekonomi China tersebut belumlah signifikan. Namun ia menambahkan bahwa pengeluaran pemerintah akan ditingkatkan untuk mendukung pekerja yang terkena dampak tarif.
Comments
Post a Comment